Di tahun 1462, di kota Florens yang sibuk, dua orang anak tampak sibuk menghindari kotoran kuda yang tersebar di jalanan. Carlo dan Leonardo selalu suka saat sesi mengunjungi Kota Florens tiba. Biasanya, mereka mendapatkan kesempatan tersebut saat Tuan Maldini, ayah Carlo, menjual barang dagangannya di pasar. Namun hari itu, Leonardo mengalami kesialan karena dompetnya dicopet seseorang. Ia mengejar anak tersebut dan tanpa sadar ia sampai di sebuah keramaian. Lalu, Leonardo melihat pria itu, seorang padri berjubah cokelat yang membawa sebuah pedang. Padri tersebut bernama Bartolo dan ia berkhotbah mengenai hukuman menakutkan yang akan menimpa penduduk FLorens. Bartolo juga menyatakan bahwa pedang yang dibawanya adalah milik Petrus sewaktu berada di Taman Getsemani. Para pendnegar khotbah pun berebutan menyentuh pedang tersebut. Mereka meyakini bahwa segala kesulitan dan penyakit akan sirna setelah menyentuh pedang tersebut.
Leonardo yang cerdas tidak begitu saja mempercayai khotbah Bruder Bartolo. Ia mengajak sahabatnya, Carlo untuk mencari tahu identitas Bartolo. Mengapa Leonardo mencurigai Bartolo? Apakah benar pedang tersebut milik Petrus? Lalu, bagaimana pedang tersebut bisa sampai ke tangan Bartolo?
Kisah detektif menarik ini diceritakan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna. Target pembaca novel ini memang remaja yang kebanyakan sangat menyukai kisah-kisah yang berisi teka-teki dan petualangan. Walau saya membaca buku ini ketika saya sudah bukan remaja lagi, bukan berarti buku ini tidak berhasil menahan saya untuk tidak meletakkannya sebelum halaman terakhir selesai dibaca. Satu hal yang menarik dari cerita The Da Vinci Files adalah penggunaan karakter Leonardo Da Vinci. Alfred Bekker menjadikan Leonardo Da Vinci kecil sebagai karakter utama kisah-kisah detektifnya. Namun, patut dicatat bahwa kisah-kisah di buku ini bukanlah adaptasi dari kisah hidup Da Vinci. Alfred menggunakan tokoh tersebut sebagai penguat cerita saja. Walau begitu, kisah-kisah di novel ini masih koheren dengan fakta sebenarnya mengenai Leonardo. Misalnya, keinginan Leonardo untuk menjadi pelukis dan kejeniusannya dalam mengimajinasikan struktur Kota Florens sebagai jalan keluar agar kota tersebut tidak semrawut dan bebas dari kotoran kuda.
Novel ini dapat Anda jadikan kado spesial Natal untuk anak, adik, atau keponakan Anda. Hingga saat ini, enam seri The Da Vinci Files telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Elex Media Komputindo.
Penulis:
Alfred Bekker
Terbit:
April 2010
Kategori:
Fiksi remaja
Harga:
Rp24.800
Jumlah halaman:
122 halaman
Penerbit:
Elex Media Komputindo